TRANSFORMASI DIGITAL
APA ITU TRANSFORMASI DIGITAL
Transformasi digital dapat diartikan sebagai proses memanfaatkan teknologi digital yang ada seperti teknologi virtualisasi, komputasi bergerak (mobile computing), komputasi awan (cloud computing), integrasi semua sistem yang ada di organisasi dan lain sebagainya.
Lewat beberapa pengertian tersebut, secara sederhana dapat disimpulkan bahwa transformasi digital adalah sebuah proses yang radikal/luar biasa dimana proses tersebut melibatkan sumber daya yang dimiliki termasuk memanfaatkan teknologi digital yang ada saat itu untuk menghasilkan luaran dari organisasi untuk memberikan pengalaman baru. Pengalaman baru ini bisa berwujud sebagai sebuah nilai baru yang didapatkan oleh konsumen seperti kemudahan bertransaksi, berbelanja, berkomunikasi, dan lain sebagainya.
Transformasi digital, yang didefinisikan sebagai transformasi "yang berkaitan dengan perubahan yang dapat dihasilkan oleh teknologi digital dalam model bisnis,produk, atau struktur organisasi perusahaan" (Hess dkk. 2016 , hal. 124)
TUJUAN MELAKUKAN TRANSFORMASI DIGITAL
Tujuan utama melakukan transformasi digital oleh organisasi adalah berelasi dengan kesiapan digital dari organisasi tersebut. Artinya, organisasi yang ingin memastikan bahwa dirinya siap memasuki dunia digital dan siap untuk berubah bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Beberapa hal yang dapat dilihat sebagai bukti kesiapan digital dari organisasi adalah menghasilkan inovasi produk yang lebih baik, mengeksplorasi dan mengembangkan model bisnis baru yang bersifat disruptif agar tetap dapat bersaing dan menghasilkan keuntungan. Hal lain yang menjadi tujuan melakukan transformasi digital adalah meningkatkan saluran distribusi ataupun bisnis yang dimiliki menjadi lebih digital, mendekatkan diri ke konsumen melalui saluran digital sehingga dapat lebih memahami keinginan mereka. Tidak kalah pentingnya adalah mengirimkan servis atau produk secara digital agar kepuasan konsumen meningkat dan memicu mereka untuk menggunakan kembali produk/servis yang dihasilkan.
DAMPAK TRANSFORMASI DIGITAL
- Teleworking
Istilah bekerja jarak jauh (teleworking atau remote working) merupakan istilah yang populer di masa pandemi. Bekerja jarak jauh dapat diartikan sebagai bekerja di luar kantor / tempat kerja. Pegawai dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dari jarak jauh (rumah, cafe, dll.). Dalam bekerja jarak jauh, komunikasi yang dilakukan oleh pegawai dapat melalui saluran telekomunikasi biasa atau saluran telekomunikasi berbasis komputer. Bekerja jarak jauh, merupakan hal lama yang sudah diteliti dampak positif dan negatif nya
- Substitusi pegawai
Pegawai dari organisasi dapat disubstitusi atau digantikan karena penerapan transformasi digital. Contoh sederhana adalah buruh pabrik. Bila pabrik dimana buruh tersebut bekerja mulai menerapkan otomasi terhadap kegiatan produksi dari awal sampai akhir, maka buruh tersebut rawan untuk dikeluarkan atau putus kerja. Hadirnya teknologi kecerdasan buatan dan periode masa Big Data, membuat beberapa bidang pekerjaan dimasa mendatang akan hilang. Berikut ini merupakan contoh bidang pekerjaan yang akan berkurang atau bahkan dapat dikatakan hilang.
ARTIFICIAL INTELLIGENCE
APA ITU ARTIFICIAL INTELLEGENCE (AI)
Istilah “Artificial Intelligence” akan dikaitkan dengan nama John McCharty (1927-2011). Ia adalah computer scientist yang awalnya mengajar matematika di MIT dan Stanford University. Pada tahun 1956, ia menyelenggarakan proyek penelitian di Darmouth University yang berlangsung selama sepuluh minggu. Ia menyebut proyek tersebut sebagai sebuah “study of artificial intelligence”. Itulah kali pertama istilah “artificial intelligence” digunakan. Tujuan dari studi AI kala itu sangatlah ambisius (Taulli, 2019): “Studi ini dimaksudkan untuk meningkatkan basis perkiraan bahwa setiap aspek pembelajaran (learning) atau segala bentuk lain dari kecerdasan (intelligence) pada prinsipnya dapat disimulasikan oleh mesin. Sebuah upaya akan dibuat untuk menemukan bagaimana agar mesin-mesin bisa berbahasa, membentuk konsep dan abstraksi, menyelesaikan beragam permasalahan, dan meningkatkan (improve) dirinya sendiri.
Artificial intelligence (AI) menurut John McCarthy merupakan suatu ilmu dan teknik dalam menciptakan mesin yang bersifat cerdas, terutama dalam menciptakan program atau aplikasi komputer cerdas. AI adalah suatu langkah untuk menciptakan komputer, robot, atau aplikasi atau program yang bekerja secara cerdas, layaknya seperti manusia (McCarthy, 2007).
AI dapat dibagi dalam tiga jenis, yaitu Artificial Narrow Intelligence (ANI), Artificial General Intelligence (AGI), dan Artificial Super Intelligence (ASI).
- ANI digambarkan sebagai kecerdasan lemah (weak intelligence) karena berkaitan dengan tugas-tugas tertentu yang dapat dilakukannya dengan baik seperti bermain catur melawan pemain catur kelas dunia, membuat prediksi pasar, melakukan auto-kemudi, dan juga termasuk pengenalan citra dan ungkapan verbal.
- AGI juga dikenal sebagai “Strong AI” atau “kecerdasan buatan setingkat manusia”. AGI adalah level lebih tinggi dari perkembangan AI yang mencoba untuk meniru kinerja otak manusia. Meski demikian, pengembangannya masih menuai perdebatan masalah kemampuan tanggung jawab dan “komponen-komponen” lain yang ada dalam otak manusia.
- ASI adalah sebuah karakterisasi futuristik yang mungkin akan terjadi ketika AI telah melampaui kapasitas otak manusia dalam hal kreativitas, keterampilan sosial, dan kebijaksanaan. Pengembangan yang terakhir ini menyajikan tantangan-tantangan unik yang bisa menjadi sangat bermanfaat bagi manusia, tetapi juga bisa jadi sebaliknya
Kehadiran AI mengubah banyak sistem dalam lini kehidupan, termasuk yang paling dekat yakni sistem perekonomian, pendidikan, ketenagakerjaan, dan pemerintahan. Banyak orang akan kehilangan pekerjannya, serta muncul kecemasan di kalangan kaum muda yang belum siap untuk menghadapi tantangan dunia ketenagakerjaan baru yang menuntut sesuatu yang lebih, lantaran penerapan AI dalam dunia kerja.
Setiap perkembagan selalu memberi dampak positif tetapi juga tak bisa mengelak dari dampak negatif. Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) telah memberikan banyak dampak positif. Akan tetapi, teknologi ini juga menyisakan dampak negatif yang kadangkala tidak secara langsung dan tidak kasat mata.
MEDIA VISUAL
APA ITU MEDIA VISUAL
Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk. Media secara etimologi berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, maksudnya sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu.
Penggunaan media secara kreatif akan memperbesar kemungkinan bagi peserta didik untuk belajar lebih banyak, mencamkan apa yang dipelajarinya lebih baik, dan meningkatkan penampilan dalam melakukan keterampilan sesuai dengan yang menjadi tujuan pembelajaran.
Media visual yaitu media yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepada penerima pesan. Saluran yang dipakai meyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual, simbol-simbol tersebut perlu dipahami artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien.
Media visual dapat didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat, dan terpadu, melalui kombinasi mengungkapkan kata-kata dan gambar.
Media Visual telah mengalami perubahan yang sangat cepat, dan semakin canggih, zaman ini merupakan Era bagi teknologi dan AI semakin berkembang pesat.
Manusia telah berubah seiring berkembangnya teknologi, kebiasaan mereka pun itu berubah dan beradaptasi. Dulu orang-orang membaca koran dimana saja, seperti di tempat umum, maupun dirumah. Sekarang hanya medianya saja yang berkembang dan berubah, orang-orang sibuk dengan Smartphone yang mereka punya. Mereka sibuk dengan urusannya masing-masing, ada yang mendengarkan music, bermain game, membuka sosial media, ataupun membaca melalui smartphone.
Teknologi tidak ada terlepas dari kehidupan kita, dan teknologi akan selalu ada disikitar kita. Oleh karena itu sebagai manusia kita harus beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat, jika kita menolak untuk mengikuti arus perkembangan teknologi, maka kita akan menjadi manusia yang tertinggal dan tidak mengerti dengan teknologi terbaru.
KESIMPULAN
Digital, AI, Dan Media Visual adalah hasil dari perkembangan zaman dan teknologi. Semakin berkembangnya teknologi maka akan memunculkan sebuah teknologi baru yang lebih efisien dan membantu untuk manusia.
Transformasi Digital adalah pusat dari berkembangnya teknologi, AI adalah sebuah pemrograman yang berfungsi sebagai alat bantu yang cerdas untuk membantu kehidupan manusia dan membantu berkembangnya teknologi dan Media Visual adalah wadahnya. Dalam zaman ini sudah ada barang-barang yang tercipta dari gabungan 3 hal itu. Sebagai contoh yaitu APPLE Vision Pro yang tercipta karena Transformasi Digital, kepintaran AI, dan Media Visual.
Setiap berkembangnya sebuah Teknologi, pasti akan memiliki hal positif dan negatif dari hal tersebut. Sebagai manusia kita harus mengambil positifnya dan menghindari hal negatifnya, dan mulai beradaptasi dengan perkembangan zaman dan teknologi yang semakin berkembang.
KAJIAN PUSTAKA
[1] Kristophorus, H. dan Rina Candra, N.S. (2020). Menyongsong Transformasi Digital.
https://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/sendi_u/article/view/7964/2927
[2] Michael, R.P. (2023). Era Kecerdasan Buatan dan Dampak terhadap Martabat Manusia dalam Kajian Etis
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JFI/article/download/49293/26165/172182
[2] Swen, N. dan Reinhard.P. (2021). Digital Transformation: A Review, Synthesis, and Opportunities for Future Research. Volume 71, pages 233–341
0 Comments